TOPI JERAMI BDG

Chapter 842 mungkin masih menyisakan sedikit kenangan konyol bagi para penggemar manga One Piece yang baru rilis rabu kemarin. Poin pokok pada chapter ini adalah penggunaan Gear 4 untuk mengalahkan salah satu kru Yonkou, Big Mom. Sebelumnya saya jujur sedikit kecewa dengan cara bertarung Cracker. Harga buronan yang mencapai 860 juta belly ternyata tidak membuatnya cukup kuat untuk bertarung dengan kru calon raja bajak laut, Topi Jerami. Sebelum chapter ini muncul, saya begitu kagum padanya yang mampu menahan hampir semua serangan Luffy pada Gear 4 mode Bounce-Man. Meskipun diketahui Cracker adalah pengguna Haki. Ia sebenarnya terlihat begitu jelas sangat membutuhkan kekuatan dari buah iblisnya. Hujan yang dibuat oleh Nami membuat pasukan biskuit melemah dan Luffy lebih mudah untuk memakannya. Kecerdikan Nami inilah yang telah membuat Cracker kewalahan. Kapten kita memang sangat gemar makan, tapi sebesar apapun perut Luffy pasti ada batasannya. Luffy bahkan sudah terlih

Berawal dari timeskip 2 tahun, konflik yang ada di dunia One Piece semakin rumit. Sebelumnya saya selalu berfikir Angkatan Laut yang merupakan kekuatan militer utama pemerintah dunia begitu ditakuti oleh para Bajak Laut. Kita tau dulu, Luffy hampir selalu lari dari kejaran Smoker. Kemudian ia harus mundur ketika bertemu Aokiji yang memiliki pangkat Admiral.  Puncaknya terjadi pada Arc Kepulauan Sabaody. Para Rookie dan Super Rookie/Supernova kesulitan untuk menghadapi teknologi Pacifista milik Angkatan Laut. Kemudian yang paling menyedihkan, mereka tidak mampu bertindak apa-apa menghadapi seorang Admiral, Kizaru Borsalino. Saya sendiri mulai merasa ragu kepada Angkatan Laut saat berlangsungnya perang di Marineford, markas besar Angkatan Laut. Untuk mengeksekusi seorang Portgas D. Ace, pemerintah dunia mengeluarkan hampir seluruh armada terkuatnya untuk menghadapi bajak laut dari seorang Yonkou, Shirohige dan aliansinya. Marineford adalah kandang Angkatan Laut.  Ada

Terlepas dari fisiknya yang hanya manusia biasa, saya ingin berpendapat lain tentang Sanji. Satu hal yang pasti ibu sanji yang telah lama mati kemungkinan besar adalah orang yang sangat baik hati. Buah tidak akan pernah jatuh jauh dari pohonnya, begitu pula Sanji dan ibunya.  Sanji yang hanya manusia biasa ini, tau apa itu rasa sakit. Ia mengerti hatinya bukanlah terbuat dari baja. Sebenci apapun ia pada seseorang, hatinya selalu memiliki perasaan yang lain. Mungkin perasaannya pun sama untuk keluarganya, sebesar apapun rasa benci Sanji terhadap ketiga saudaranya Ichiji, Niji dan Yonji. Saya rasa Sanji tetap mencintainya. Saya yakin begitu pula terhadap ayahnya. Chapter ini menunjukan meskipun Sanji orang biasa, tetapi ia selalu menunjukan yang terbaik untuk ayahnya. Sejatinya Sanji bukanlah suatu kegagalan. Ia adalah manusia yang dipilih untuk menyelematkan para saudaranya. Germa ini adalah oraganisasi yang memilih jalan yang salah. Saya melihat konflik yang sangat b